[FF Berantai] FLECHAZO : Crazy Plan

22 May 2015 § 89 Comments

“Flechazo

Crazy Plan


by simpleshine

Park Chanyeol, OC, and others | school life, romance, comedy, brothership | PG

Prev: Prolog | Clueless | Drama | Puzzled | The Other Side | Ups! | Heart Attack | Suddenly

_

Rencana atau malapetaka?

_

Helaan nafas untuk kesekian kalinya meluncur bebas dari kedua belah bibir yang terbuka itu. Mengepulkan asap tipis yang langsung menghilang bersama udara disekitar. Suara cicitan burung masih dapat terdengar, bahkan embun mungkin masih tersisa di permukaan jendela ketika mendapati wajah kusut itu.

“Argghh…”

Sebuah erangan berganti keluar dari bibir seorang Park Chanyeol. Kepalanya lalu berpindah ia benturkan di atas permukaan meja secara berulang kali. Menimbulkan suara dentuman yang cukup membuat beberapa kepala menoleh kepadanya dengan pandangan aneh.

Ini masih pagi dan rasanya Chanyeol sudah berasap.

“Bodoh! Bodoh!” ia mengeram kesal dengan mata terpejam erat. Masih dengan membenturkan kepala. Mencoba metode baru agar otaknya mau bekerja, mungkin. “aish, jinjja!”

Chanyeol menghempaskan tubuhnya ke sandaran kursi diiringi kakinya menghentak lantai dengan cukup keras. Sukses membuat beberapa teman sekelasnya berdecak sebal diikuti tatapan tajam kearah lelaki itu yang selama 10 menit ini sudah mencemari udara pagi yang cukup cerah.

“Ya Tuhan!” Kini giliran tangannya yang mengusap wajah dengan gerakan gelisah.

“Demi kerang laut gosong! Ada apa denganmu Park Chanyeol?!” Itu suara melengking dari Bae Suzy, teman sekelasnya. Dahinya mengerut tidak suka. “jika kau memiliki masalah dengan istrimu yang cantik itu, selesaikan di rumah! Jangan membawanya disini!”

Sumpah, ingin rasanya Chanyeol memasukkan sepatunya yang belum dicuci selama 1 bulan ke dalam mulut cerewet seorang Bae Suzy yang dianggap primadona sekolah itu. Namun, ia masih sadar untuk tidak dijadikan mangsa seluruh laki-laki di sekolah. Membayangkannya saja sudah membuatnya meringis tanpa sadar.

Chanyeol mencebikkan bibirnya. Terlalu malas menanggapi ucapan Suzy yang justu akan semakin memojokkannya. Beruntung dirinya menolak usul Jongdae untuk menjadikakan gadis itu sebagai kandidat ‘calon pacarnya’.

Sudah cukup satu masalah yang sedang menghimpitnya saat ini yang mencekiknya hingga tidak tidur semalaman.

Okey, ia mulai lebay!

Tapi ia benar-benar frustasi sekarang ini! Apa masalahnya?!

SUDAH HAMPIR DUA MINGGU DAN IA BELUM JUGA MEMILIKI KEKASIH!

Astaga! Rasanya ia ingin membenturkan kepalanya dengan bebek ungu milik Jongdae. Atau yang lebih baik, meminta Kyungsoo untuk membelah kepalanya dan memeriksa apakah ada yang salah dengan kinerja otaknya. Kenapa ia belum juga mendapatkan kekasih? Apa ada yang salah?

Ia tampan-Mamanya yang mengatakannya. Ia tinggi-setidaknya melebihi Kyungsoo. Ia lucu-mungkin. Ia baik-Jongin mengatakannya ketika ia mentraktirnya ayam goreng. Ia mempesona-yang ini anggapannya sendiri.

Hey, setidaknya ia dulu pernah mendapatkan coklat dari adik kelasnya. Setidaknya dulu ia pernah mendapatkan pernyataan cinta dari kakak kelasnya. Setidaknya…

Itu dulu, Chanyeol!

Dan jangan lupakan bagiamana kejamnya seorang Park Yoora, kakak tercintanya yang dengan baik hati terus mengingatkan dirinya tentang perjanjian bodoh mereka. Dan rasanya ia menyesal telah termakan ucapan dari bibir singa Park Yoora tentang perjanjan konyol ini.

Ia bisa saja meminta bantuan teman-temannya yang ‘cukup’ unik itu. Baekhyun yang dikenal mudah bergaul dan memiliki jaringan dibanyak tempat. Jongdae dan Kyungsoo yang merupakan anggota organisasi. Sehun dan Jongin yang merupakan seorang playboy kelas teri dan menyimpan segudang nomor telepon cewek cantik.

Namun, ia masih cukup waras untuk memilih jalan aman untuk masalah cintanya. Dengan usahanya sendiri. Ia menyadari jika dirinya lambat. Sangat lambat. Terutama terhadap gadis bermarga Baek itu. Padahal sebelumnya, ia lancar saja.

Kenapa sulit sekali untuk mendekati seorang perempuan bernama Baek Sumin itu?

Salahkan bagaimana reaksi tubuhnya ketika berada dalam radius 100 meter dengan gadis itu. Jantung yang berdetak dengan kencang. Tubuh kaku. Dan otak yang berhenti berfikir tiba-tiba. Ya Tuhan, apakah benar perkataan kakaknya jika dirinya berubah menjadi…

Oh, tidak!!!

Ia masih normal!

Okay, ini masalah gawat! Bahkan lebih gawat daripada kulit Jongin yang berubah menjadi albino sekalipun. Mungkin ia sudah gila jika meminta bantuan kepada gerombolan orang gila. Yah, ia sudah gila dengan taruhan gilanya dengan kakaknya yang juga gila itu.

Ck!

Buru-buru diambilnya ponsel yang berada di saku celananya. Menyentuhkan jemarinya dengan lihai di permukaan layar dan akhirnya, ia tiba pada aplikasi chat room.


Chanyeol

Hay, guys. Aku butuh batuan kalian.

Baekhyun

Oh, Chanyeol! Kita baru saja berpisah di depan pintu gerbang dan kau sudah merindukanku? Oh, aku tersentuh. :*

Jongdae

Oh, Kyungsoo, apa kau punya kantong muntah -_-

Kyungsoo

Oh, kalian menjijikkan -_-

Sehun

Oh Sehun! Yehet! ^^

Chanyeol

Kalian benar-benar -____-

AKU SERIUS! BANTU AKU! ><

Baekhyun

Ada apa lagi sekarang? -_- Kau benar-benar penuh masalah, tuan penuh masalah

Jongdae

Kenapa kau selalu bermasalah, yeol?

Chanyeol

Carikan aku pacar! T.T

Sehun

Astaga! -_- lagi?

Kyungsoo

Kau benar-benar mengenaskan,yeol -_-

Baekhyun

Apa kita tidak memiliki topik selain ini?

Jongdae

Istri muda cemburu rupanya :v hahaha…

Kyungsoo

KDRT dimulai XD

Baekhyun

-_- Huftt, dimana Jongin?

Sehun

Hey, black guy, kau sudah mati?

Jongin

Apa, typo guy?! -_-

Chanyeol

SIAL!!! AKU SERIUS!

CARIKAN AKU PACAR DALAM WAKTU SEMINGGU! ><

Baekhyun

Hey, kau pikir kami ini jasa delivery ayam Jongin, huh?!

Jongin

Oh, hyung, aku lapar! T.T

Kyungsoo

Kau baru saja memakan bekalku, dan kau masih mengatakan kelaparan? -_-

Kau lapar atau rakus, huh?

Chanyeol

Hey! Kalian ingin membantuku, tidak?!

Sehun

Bagaimana dengan gadis misteriusmu itu, hyung?

Baekhyun

Saudara jauhku kembali diungkit. #love

Kyungsoo

Bagaimana kami mau membantumu, jika kau saja lelet sekali!

Jongdae

Setuju dengan Kyungsoo! #clap

Jongin

Kau seharusnya cepat, hyung.

Boom boom clap!

Sehun

Apa maksudmu, black guy? -_-

Chanyeol

Ayolah #hope #hug

Kau tahu, sulit sekali mendekatinya T.T

Jongin

Sudah kami katakan jika dia sulit didapatkan, hyung.

Kyungsoo

Dan jangan lupakan dengan Myungsoo.

Chanyeol

Dia bukan pacarnya, Soo ><

Jongdae

Kenapa kau begitu yakin?

Chanyeol

Aku bertanya kepadanya.

Ayolah! Bantu aku T.T

Aku benar-benar tertarik dengannya.

Baekhyun

Kenapa tidak kau culik saja Baek Sumin, lalu kau ungkapkan perasaanmu

Selesai !

Chanyeol

Kau ingin dia membenciku?! X|

TIDAK!

Sehun

Astaga! Hyung ini banyak sekali maunya.

Kau seharusnya mendekatinya langsung, hyung.

Jongin

Bagaimana dengan mengiriminya bunga?

Baekhyun

Call! Strawberry yang terbaik!

Kyungsoo

Baekhyun -_- Strawberry bukan bunga, please…

Baekhyun

Tapi aku suka strawberry! ><


Tak!!!

Chanyeol meletakkan kasar ponselnya ke atas meja. Sudah cukup! Ia tidak perlu mengikuti kelanjutkan chat room mereka yang hasilnya hanya akan nihil. Kini terbayang olehnya bagaimana jika ia kalah nantinya. Kira-kira apa yang akan kakaknya minta…

Menyuruhnya menggunakan rok pink?

Memakan roti basi?

Atau…

Menyuruhnya berkeliling komplek tanpa pakaian?!

TIDAK!!!

~F L E C H A Z O~

Chanyeol baru menginjakkan kakinya ke dalam aula, tempat diadakannya latihan drama, ketika tangannya langsung diseret oleh Jongdae dengan gerakan cepat menuju salah satu sudut ruangan. Terlihat teman-temannya yang lain juga tengah berbincang-cukup serius. Membuat alis Chanyeol naik bingung.

“Oh, hyung, kau sudah disini.” Adalah Sehun yang menyadari kedatangan Chanyeol.

“Ada apa?”

“Kita akan memulai misi kita, hyung,” jawab Jongin cepat dan terlihat bersemangat. Terlampau bersemangat mungkin. Apa dia sudah mendapat ayamnya?

“Misi?”

“Hmm.” Baekhyun menjentikkan jarinya dengan senyuman lebar. “Misi PCDSBSMM.”

“Penyatuan Chanyeol Dan Sumin Bahagia Sampai Maut Memisahkan.”

APA?!

Chanyeol menganga mendengarnya. Mulutnya terbuka lebar dengan mata membulat. Apa-apaan ini? Apa kata mereka? Penyatuan Chanyeol da-

“Kalian… apa sudah…?!” Chanyeol menatap heran mereka dengan jemari menunjuk kepalanya sendiri. Tak habis pikir dengan pemikiran teman-temannya itu.

“Hei! Kami melakukan semua ini karena kesengsaraanmu, Yeol,” jawab Kyungsoo sedikit kesal.

Chanyeol mendesah. “Dengar teman-teman! Aku tahu kalian sedikit ‘berbeda’, tapi bisakah…”

“Aku jamin ini akan berhasil, hyung!” Jongin kembali memotong perkataan Chanyeol. “misi kita adalah yang terbaik. Hyung tidak percaya?”

“Tidak!” jawab Chanyeol cepat dengan memutar bola matanya malas. “Baiklah. Apa misi kalian, huh?”

“Kau tenang saja. Kami sudah merencanakan semuanya dengan baik. Kau tinggal tunggu saja nanti.” Jongdae beralih menepuk bahu Chanyeol dengan senyum misteriusnya. “Dan setelah ini, kau pasti akan berterima kasih kepada kami.”

Entah memang wajah mereka atau perasaan Chanyeol yang berubah menjadi sangat menakutkan. Apa yang mereka rencanakan? Apa mereka benar-benar akan menculik Baek Sumin dan memintanya untuk menjadi pacarnya?

Bibir Chanyeol terbuka sedikit dan hendak menyuarakan protes ketika mendengar suara keras Lee Jong Suk yang meminta semua siswa untuk berkumpul, karena latihan akan segera dilakukan. Walaupun pikiran cemas masih memenuhi otak, kedua kakinya melangkah mendekati panggung kecil dimana berdiri Lee Jong Suk.

Mungkin karena kesadarannya hanya mencapai tingkat setengah kebawah dan mempengaruhi kinerja otaknya yang memang terpenuhi perkataan Jongdae, sehingga tidak sadar tubuhnya telah menyenggol sebuah lengan. Refleks, ia langsung menggapai siku seseorang itu dan menariknya agar tidak terjatuh.

Baru ketika keduanya saling menghadapkan wajah masing-masing, Chanyeol mendapati wajah sang malaikatnya. Wajah seorang Baek Sumin berada tepat di hadapannya juga terlihat kaget, apalagi terlihat matanya membulat. Membuat Chanyeol baru menyadarinya.

Apa ia mimpi?

Oh, saat ini rasanya ada jutaan kembang api yang meledak didekatnya. Jantung yang berpacu bagaikan di arena balap kuda. Tubuh yang mendadak kaku dan bibir kelu. Ia merasa tingkat kepercayaan dirinya turun menjadi -100.

Keduanya berpandangan selama beberapa detik, sebelum semuanya runtuh dengan sebuah suara melengking milik Baekhyun.

“Hey, telinga yoda! Kenapa kau lama sekali, eoh?!”

Dan sukses membuat Baek Sumin menarik lengannya dari genggaman tengan besar Chanyeol. Seakan tersadar dari kejadian yang terjadi baru saja.

“Maaf, sunbae.” Sumin bergumam sembari membungkukkan badannya, lalu kembali berjalan menjauhi Chanyeol, atau lebih tepatnya menuju panggung.

Seseorang tolong cegah Chanyeol agar tidak menyumpalkan kursi kayu di sudut ruangan ke mulut sialan Baekhyun. Apa lelaki cantik itu tidak melihat dirinya yang sedang bersama Sumin? Ini mungkin adalah salah satu cara agar ia bisa dekat dengan gadis itu, dan sekarang si tuan Byun itu menggagalkannya?

Jangan salahkan dirinya jika ia sekarang mulai meragukan persahabatan mereka.

Dengan raut wajah sebal dan bibir bergerak, ia tetap mendekati Baekhyun yang dengan beberapa teman lain sudah berada di depan panggung. Chanyeol lalu menempatkan dirinya disamping Kyungsoo yang tengah sibuk melihat naskahnya. Tidak terpengaruh dengan keadaan ricuh disekelilingnya.

“Oh, aku baru saja memegang tangannya.”

“Kulitnya lembut bagaikan permen kapas di pasar malam.”

“Oh, astaga! Aku meleleh!”

Suara provocatif itu keluar dari bibir siapa lagi jika bukan Oh Sehun dan Kim Jongin. Kedua laki-laki itu mengatupkan kedua tangannya lalu menempelkan di depan dada. Membuat gesture seolah tengah terpesona. Oh, dan jangan lupakan senyum yang dibuat-dibuat itu. Membuat rasa kejam pada diri Park Chanyeol semakin membara dan rasa ingin mencekik keduanya muncul.

“Tatapan matanya yang melubangiku.”

“Sengatan listrik berkekuatan seribu volt. Nginggg…nginggg…

Jongdae tidak dapat menahan tawanya melihat perilaku kedua adik kelasnya yang bermaksud menggoda sang tokoh utama. Sedangkan, Chanyeol hanya mencebikkan bibirnya.

~F L E C H A Z O~

Latihan pada hari ini sama saja dengan hari kemarin. Mereka hanya diperintahkan untuk berlatih dengan lawan main mereka secara berpasangan. Tidak ada perkembangan apapun. Dan itu membuat Chanyeol mengerutkan dahinya. Apa mereka tidak membuang waktu jika hanya seperti ini? Mengingat jangka waktu yang semakin dekat.

Ia juga tidak dapat meningkatkan hubungan dengan Sumin. Mengingat Sumin yang lebih memilih diam dan fokus terhadap dramanya. Soojung yang sudah berbaikan dengan Minhyuk membuat kenyataan tak ada lagi yang dapat membantunya untuk dekat dengan Sumin.

Jam sudah menunjukkan pukul 4 sore, ketika ia melintasi koridor lantai satu dengan tas di punggung dan kedua tangan dimasukkan ke dalam saku mantel. Sinar matahari berwarna kekuningan menerpanya yang terus melangkah dengan santai. Ia masih mempunyai waktu 30 menit untuk menuju halte.

Ditambah keadaan sekolah yang masih cukup ramai dengan siswa bertebaran dengan tujuan masing-masing.

Hingga matanya menangkap sebuah obyek tak jauh darinya saat ini. Obyek yang mampu menyita seluruh perhatiannya. Disana, malaikat cantiknya tengah berbincang dengan sosok Myungsoo?

Chanyeol langsung menghentikan langkahnya. Seolah ada magnet khusus yang menyebabkan dirinya tidak dapat mengalihkan tatapan matanya pada pemandangan yang kembali menurunkan kondisi moodnya.

Apa yang mereka bicarakan?

Kenapa Sumin bisa tersenyum dengan tertawa seperti itu?

Kepulan asap akan mulai mendesis keluar dari kepala Chanyeol jika saja tidak ada sebuah lengan yang melingkari bahunya. Ia menoleh ke kanan dan mendapati Kyungsoo yang tersenyum melihat ke arah yang tadi sempat menjadi fokusnya. Atau lebih tepatya kearah Sumin dan Myungsoo.

Sebuah suara tawa membuat Chanyeol menolehkan kepalanya ke kiri dan mendapati Baekhyun dan Jongdae yang sama memandang ke depan. Sejak kapan mereka disini?

“Chanyeol, Chanyeol…” Baekhyun berucap dengan masih tertawa kecil. “Kau benar-benar payah.”

“Kau beruntung memiliki teman sebaik dan pengertian seperti kami, teman,” kata Jongdae menambahi. Menepuk bahu Chanyeol. “Ah, sepertinya satu paket pizza cukup sebagai bayaran kami.”

“Apa yang kau katakan? Dimana Jongin dan Sehun?” tanya Chanyeol mencoba mengarahkan pada perbincangan lain. Ia tentu tahu kemana arah pembicaraan ini akan berlangsung, jika ia tidak membelokkannya.

“Menjalankan misi,” jawab Kyungsoo.

“He?”

“Satu.” Baekhyun berkata.

Jongdae menambahkan, “Dua.”

“Tiga.”

“Oh, hey, Myungsoo!”

Didepan mereka terlihat kedatangan tiba-tiba Sehun dan Jongin dengan suara sapaan yang melengking. Keduanya langsung memeluk bahu Myungsoo dengan ekspresi seolah mereka adalah teman baik yang tak pernah terpisahkan. Padahal, terlihat jelas bagaimana wajah terpaksa Jongin yang tidak menampakkan ketulusan sedikit pun.

Apalagi jika mengingat fakta jika Myungsoo dekat dengan tuan putrinya Soojung. Tidak! Ia tidak akan pernah berbaik hati sedikitpun.

Myungsoo mengerjapkan matanya dengan wajah bingung. Menatap Sehun dan Jongin bergantian. Sedangkan, Sumin hanya menatap mereka heran, karena percakapannya dengan Myungsoo harus terputus. Sama halnya dengan Chanyeol. Jarak yang hanya 10 meter membuatnya dapat mendengar percakapan mereka.

“Kau pintar dalam hal memperbaiki komputer, bukan?” Sehun bertanya.

Masih dalam keadaan bingung, Myungsoo menjawab, “Yeah, sedikit.”

“Bagus kalau begitu.” Jongin bertepuk tangan. “Kalau begitu, bantu aku memandikan anjing Sehun. Ayo!”

Tanpa menunggu jawaban, Sehun dan Jongin langsung menyeret tubuh Myungsoo agar mengikuti keduanya. Bahkan erangan untuk minta dilepaskan tidak digubris oleh mereka dan tetap menyeret paksanya. Entahlah, menuju kemana.

“Kami sudah membereskan yang lain, jadi sekarang waktunya kau yang beraksi, Yeol!” Dengan cepat, Kyungsoo mendorong tubuh Chanyeol agar maju. “Jika sampai gagal, Baekhyun benar-benar akan menciummu!”

Ya!!!”

Chanyeol tidak mempedulikan ocehan teman-temannya, karena dirinya kini mulai berjalan maju. Setelah sebelumnya mendapatkan dorongan dari Kyungsoo yang ia artikan sebagai tanda untuk mengikuti sosok Baek Sumin yang berjalan menuju tempat parkir.

Apa ini yang mereka katakan ‘misi’ PCDSJV…-apalah itu?

Detik selanjutnya, sebuah kekekan keluar dari bibir Chanyeol. Astaga! Apa sekarang ia harus menarik perkataannya sebelumnya? Ternyata teman-temannya itu dapat diandalkan juga. Cukup pengertian. Baiklah! Kini waktunya untuk bertindak.

Fokus Chanyeol kembali ketika kakinya memasuki arena parkir. Dilihatnya Sumin yang tengah berjalan melewati barisan sepeda yang terjejer rapi. Mencari sepedanya, mungkin.

Chanyeol tidak pernah tahu jika Sumin adalah satu siswa yang mengendarai sepeda. Dengan berdiri di dekat pintu masuk, bola matanya bergerak mengikuti tingkah laku Sumin. Dari mulai mengambil sepedanya yang berwarna hitam, mengeluarkan dari barisan, lalu menuntunnya keluar dari parkiran.

Astaga! Park Chanyeol, apa yang yang harus kau lakukan? Hanya diam saja? Tidak melakukan apapun?

Chanyeol merutuk dalam hati. Merutuki sifatnya yang terlalu pemalu dan tidak berani. Kemanakah sifat pemberaninya itu pergi? Ia hanya perlu mendekatinya. Say hi, mungkin. Atau, jika berani, mengajaknya pulang bersama.

Bukankah mereka berada dalam satu project drama yang sama? Jadi, tidak ada salahnya jika mereka berbicara sebentar di café atau pulang bersama. Mengobrolkan cuaca hari ini.

Itu tidak sulit!

Chanyeol menghembuskan nafas dengan ketetapan akan bergerak sekarang. Apapun yang terjadi, ia harus melakukan sesuatu. Jika tidak, kapan lagi?

Dengan langkah pasti, ia keluar dari parkiran menuju arah yang sama dengan yang Sumin lewati tadi. Cahaya matahari yang mulai meredup menyinari rambut emas kecoklatan miliknya ketika matanya berhasil menemukan sosok yang ia cari.

Sebuah senyuman berkembang di bibir Chanyeol. Tangannya perlahan terangkat dengan mulut terbuka akan menyuarakan nama Sumin, ketika didapatinya gadis itu sudah mengayuh sepedanya menjauh. Memungkin tidak akan mendengarnya, walaupun dirinya berteriak sekalipun.

Sial, ia gagal lagi!

Chanyeol mengacak-acak rambutnya geram. “Ada apa dengan diriku?!” erangnya keras. Kini banyangan tawa iblis milik kakaknya tergambar jelas dalam pikirannya . Tak lupa dengan seluruh ejekan atas kekalahannya.

Tiba-tiba sebuah getaran terasa di saku celananya. Dengan gerakan kasar, ia mengambil ponselnya dan mendapat sebuah notification dari chat room.


Jongdae

Aku tidak tahu jika kau selelet itu, Park Chanyeol -_-

Kyungsoo

Ingatkan aku untuk membunuhnya besok, Jongdae.

Baekhyun

Kau benar-benar ingin aku cium? :*

Chanyeol

Maaf, teman-teman T.T

Kyungsoo

Kau pikir maaf cukup?

Baekhyun

Percuma saja kami memutus rem sepedanya.


APA?!

Chanyeol membelalakkan matanya, tak lupa dengan mulut menganga lebar. Buru-buru dimasukkan ponselnya ke dalam saku dan berlari sekencang yang ia bisa. Ia tidak akan mempedulikan teman-temannya yang mungkin saja saat ini tengah memata-matainya atau berjungkir balik sekalipun.

Pikirannya kembali mengulang pesan terakhir tadi.

Ya Tuhan! Ia tarik semua kata-katanya. Teman-temannya itu sudah benar-benar gila. Stadium akhir. Ia tidak tahu apa yang akan ia lakukan sampai terjadi sesuatu pada Sumin. Rem putus, apa yang ada dibayanganmu?

Chanyeol melarikan kakinya sekuat tenaga dengan mengarahkan pandangan keseliling. Mencari jejak keberadaan Sumin yang mungkin masih ada. Peluh mulai terlihat di dahinya. Namun ia biarkan. Baru ketika ia membelok di dekat took roti, ia menemukannya. Sosok gadis yang tengah bersepeda dengan kecepatan sedang. Berada sekitar 50 meter di depannya. Dengan segenap kekekuatan yang masih dimiliki, ia mempercepat larinya.

“Hey, Sumin! Baek Sumin, berhenti!”

Teriakan itu keluar dengan keras dari bibir Chanyeol. Menimbulkan tolehan kepala dari beberapa orang yang ia lewati. Menatap tingkah Chanyeol dengan pandangan aneh.

Mendengar namanya dipanggil, Sumin menolehkan kepala ke belakang tanpa menghentikan laju sepedanya. Baru ketika menyadari sosok Chanyeol yang berlari mengejarnya, ia berusaha berhenti.

Tekk

Sumin berusaha menekan rem berkali-kali, namun tidak ada hasil. Perasaan cemas mulai menjalarinya ketika jalan yang ia lewati merupakan jalan menurun. Membuat laju sepedanya semakin kencang, walaupun tidak ia kayuh. Tiba-tiba segerombolan anak muncul dan menyebrangi jalan.

Oh My!

“Aaa!!!”

Dan semuanya terjadi begitu cepat.

Chanyeol menghentikan langkahnya begitu melihat bagaimana Sumin yang memilih mengolengkan setirnya dan menyebabkan dirinya terjatuh menabrak membatas jalan. Tidak keras memang, namun cukup membuat gadis dan sepedanya itu langsung ambruk. Tersadar, ia kembali melarikan kakinya dan segera mendekati Sumin.

Langsung saja, Chanyeol menyingkirkan sepeda yang menimpa kaki Sumin. “Apa kau baik-baik saja?” tanyanya dengan nafas masih terengah-engah. Tentu saja tidak, Park Chanyeol!

“Hmm.”

Mata Chanyeol meneliti tubuh Sumin dengan teliti. Takut jika ada goresan ataupun luka. Raut kekhawatiran tergambar jelas di wajahnya. “Kau yakin?”

Sumin mencoba bangun dari posisi duduknya. Chanyeol yang melihatnya langsung saja ikut berdiri dan mencoba membantunya. Namun, baru satu kaki yang berhasil berdiri, sebuah pekikan keluar dari bibir Sumin diikuti tubuhnya yang kembali terduduk.

“Kenapa?”

Sumin memegangi pergelangan kakinya yang nampak sedikit memar. “Mungkin hanya terkilir saja, sunbae,” jawabnya lirih, namun Chanyeol tahu jika ia tengah menahan sakit.

Sesuatu dalam hati Chanyeol terasa tidak baik. Perasaan tidak enak mulai membayanginya. Bagaimana juga ini adalah salahnya. Chanyeol lalu membalik tubuhnya sehingga membelaki Sumin. Lalu, berjongkok dan berkata, “Naiklah!”

Sumin mengangkat wajahnya dan menatap punggung lelaki itu dengan mata mengerjap bingung. Hingga merasakan tidak ada respon, Chanyeol menolehkan kepalanya ke belakang.

“Baek Sumin, naiklah! Kau tidak mungkin berada disitu selamanya, bukan?”

Chanyeol menyadari jika nada berbicaranya terdengar berbeda. Tapi ia tidak memusingkannya. Yang tengah ia pikirkan saat ini adalah kekhawatirannya terhadap Sumin.

Mendengar nada bicara Chanyeol yang sedikit datar, membuat Sumin tidak memiliki pilihan lain kecuali menurutinya. Dengan menahan rasa nyeri di kakinya, ia lalu mengalungkan lengannya diseputar leher Chanyeol. Lalu, dengan hati-hati, lelaki itu berdiri dengan kedua tangan beralih memegangi kakinya agar tidak terjatuh.

“Bagaimana dengan sepedaku?”

Sumin bertanya ketika Chanyeol mulai melangkahkan kakinya. Tidak ada jawaban dari Chanyeol dan justru terus melangkah. Chanyeol lalu mendekati sebuah bengkel kecil yang tak jauh dari tempat mereka. Meminta seorang lelaki paruh baya untuk memperbaiki sepedanya. Berbincang beberapa detik, lalu Chanyeol izin undur diri. Tak lupa dengan mengucapkan terima kasih.

Baik Chanyeol maupun Sumin memilih diam dan membiarkan keheningan menyelimuti keduanya.

“Dimana rumahmu?” Chayeol membuka pembicaraan, walau suaranya terdengar lirih. Mati-matian ia berusaha mencegah detak jantungnya yang berdetak kencang bak sedang lari maraton sehingga kemungkinan jika gadis itu akan mendengarnya. Kakinya saja sudah terasa lemas karena berdekatan dengan sosok Sumin.

Ya, ia memang gila. Dengan beraninya ia menggendong seorang gadis yang baru saja jatuh dan parahnya, disebabkan olehnya. Teman-temannya lebih tepatnya. Tapi ia tidak akan bisa berbohong dalam satu hal jika ada ruang dalam hatinya yang bersyukur akan hal ini. Jahat memang.

“Hannam 2-dong.”

Keberuntungan sepertinya sedang menanungi keduanya. Mereka sampai di halte tepat ketika bus datang. Ditambah keadaan bus yang cukup sepi sehingga banyak bangku yang kosong. Hanya ada beberapa orang tua dan pelajar. Chanyeol membungkukkan sedikit badannya ketika melewati beberapa penumpang. Hingga akhirnya ia mendudukkan Sumin pada bangku nomor dua dari belakang.

Dirinya lalu menduduki kursi disamping Sumin.

5 menit berlalu tanpa ada peningkatan apapun.

Diam-diam Chanyeol mengeram dalam hati. Ia sungguh tidak tahan dengan situasi canggung ini. Sumin sendiri memilih memandang ke arah luar jendela. Bagaimana caranya meminta gadis itu menjadi kekasihnya jika dirinya saja sepayah ini?

Padahal beberapa hari yang lalu, gadis itu sudah menunjukkan sinyal kepadanya.

“Mmm. Sumin-sshi. Apa kau yakin jika baik-baik saja?”

Berhasil! Sumin menolehkan kepalanya kearah Chanyeol dan menjawab, “Tidak apa-apa, sunbae.”

“Benar-benar tidak apa-apa?” Chanyeol tanpa sadar memiringkan tubuhnya sehingga menghadap Sumin.

“Hmm.”

“Apa kepalamu terasa pusing? Atau punggungmu sakit? Apa-“

“Chanyeol-sunbae,” kata Sumin memotong pertanyaan Chanyeol. Ia mencoba menyunggingkan senyuman. “Aku benar-benar baik-baik saja. Kau tidak perlu khawatir.”

“Ah.” Chanyeol mengembalikan posisi duduknya. Mengusap leher belakangnya dengan canggung. Tiba-tiba sebuah getaran membuat ia buru-buru mengambil ponselnya.


Jongin

Aku bersumpah tidak akan melakukannya lagi.

Sehun

Aku juga -_-

Hyung, lain kali berikan aku bagian untuk merusak barang saja.

Jongin

Myungsoo benar-benar sesuatu..

Chanyeol-hyung, jangan katakan jika kau gagal =_=

Sehun

Jika iya, aku benar-benar meragukan kenormalanmu, hyung.


Langsung saja bibir Chanyeol mendesis. Kenapa teman-temannya kompak sekali mengatakan kegagalannya? Jemarinya hendak bergerak mengetik balasan ketika mendengar sebuah suara dari sampingnya. Dan benar saja, ketika ia menolehkan kepalanya, Sumin tengah menatapnya.

“Apa sunbae memiliki sesuatu yang ingin katakan kepadaku?”

“Oh?”

“Bukankah tadi sunbae mengejarku untuk mengatakan sesuatu?” Sumin-entah sadar atau tidak-telah menggunakan nada yang sedikit datar dan tidak ada senyuman di dalamnya. Membuat Chanyeol kembali berspekulasi, apakah gadis ini memiliki 2 kepribadian ganda? Satu sisi dia akan seperti es batu, dan satu lagi ia akan seperti es krim?

“Mmm.” Matilah kau, Park Chanyeol! Apa yang akan kau katakan? Bahwa kau yang menyebabkan gadis itu terjatuh?

Namun ketika Chanyeol masih berperang dalam pikirannya dan Sumin yang menunggu jawaban atas pertanyaan, tiba-tiba bus yang mereka naiki berbelok dengan perkiraan yang sedikit salah karena mengambil sudut yang tidak tepat. Sehingga menyebabkan guncangan serta gaya tarikan kearah kanan dengan cukup kuat.

Detik selanjutnya, Chanyeol terhenyak ditempatnya. Pandangannya turun kearah wajah Bae Sumin yang berada di bawah dagunya. Kedua tangan Chanyeol menopang tubuhnya dengan berada pada jendela kaca yang di belakang gadis itu. Seolah-olah jika dilihat, ia sedang memerangkapnya. Sedangkan, mata hitam seperti boneka itu terbelalak menatapnya.

Apa yang sebenarnya terjadi?

Chanyeol hendak menjauhkan tubuhnya. Namun, ia merasakan sesuatu seperti menahannya. Ia tahu jika sepertinya ada ketidaksingkronan antara keinginan dan perilakunya, karena memilih tetap pada posisinya. Chanyeol tidak akan membantah jika dirinya sering melihat adegan seperti ini di tv. Apalagi kalau bukan drama yang tidak akan pernah Yoora dan mamanya lewatkan setiap harinya.

Lalu apa yang harus ia lakukan sekarang? Jantungnya sudah kembali berdetak kencang. Bukankah ia harus memanfaatkan situasi? Apa-

Hatchii.

-yang harus ia lakukan ketika tiba-tiba Baek Sumin bersin di depannya?

T B C-

Hey, kakak-kakak dan teman-teman 😀 hehehe…

Sebelumnya salam kenal. Namaku Hayin, line 00. Mohon bantuannya semuanya.

Okey, fix! ini ancur habis. Aku nggak tahu harus buat yang bagaimana -_- Jadi, maafkan aku jika ini sepertinya sangat sangat benar-benar tidak memuaskan T.T  Sejujurnya, aku sedikit bingung menetukan karakter dari Baek Sumin disini. yah.. jadilah seperti ini. Baek Sumin yang pendiam. Maaf jika salah. T.T semoga Skygrabber  dapat melanjutkan dengan lebih baik 😀

Aku ucapkan terima kasih untuk semuanya, terutama kak Ila yang sudah mau memasukkanku dalam project ini. Jujur ini pengalaman pertama, terutama dalam menulis FF genre comedy. ^^ Sebenarnya nggak pede, tapi ya sudahlah. hehehe…

TERIMA KASIH BANYAK ❤ ❤ ❤

Sampai jumpa #lambai

Best Love,

S i m p l e s h i n e

Tagged: , , , , , , , ,

§ 89 Responses to [FF Berantai] FLECHAZO : Crazy Plan

  • irnacho says:

    hayiiiiin suka bgt deh sama part ini huhuuuuu
    pedekate chanyeol sama sumin sesuatu bgt. dan knp slalu aja ada yg ngalangin di saat chanyeol mau maju, chanyeolnya jg terlalu leleeet aku gemes sama dia wkwk
    cerita ini tuh remaja bgt ya, ringan, suka bikin cengar cengir sendiri, ketawa sendiri, dan mesem2 sendiri atau gregetan. jauh beda dari ff2 school life yg sering aku tonton *eh, baca maksudnya*
    ga tau cuma perasaan aku aja atau emang banyak yg nyadar klo cerita ini tuh sesuai sama real life percintaan anak2 sekolah. cuka bgt bacanya. apa lg klo baca chat-an mereka. pada polos2 bgt. jongin sehun jg, playboynya playboy2 amatir anak sekolahan hahaha
    ngusulin ngasih bunga lah si baekhyun nyamber dengan rasa strawberry. kan dodol. trus si jongin lg, hubungannya kompuer sama mandiin anjing apa ya kaaaai? suka bingung sama kelakuan anak2 ini 😀
    pokoknya aku makin suka sama cerita ini. semoga author berikutnya bisa bikin chanyeol-sumin makin deket klo perlu langsung jadian aja udah. kasian aku liat chanyeol. stress berkepanjangan dia bisa2
    dan selamaaat hutangmu lunas hihii 🙂

    Liked by 1 person

  • QALITA! says:

    Chat room nya kurang panjang tp gpp deh. Baekhyun gila ngerusak rem sepeda, untung aja otak nya chanyeol cepet ngerespon kata” baek, klo enggak udh gagal tuh.
    Hubungan nya benerin komputer sm mandiin peliharaan apaan ya, ngakak pas bagian itu 😀
    Keren bgt ini ff, semangat yaa ^^

    Like

  • echaakim says:

    Hai hayiiinnn~ 😁
    Yeaayyy 00line, seumuran yehettss 😁

    Aku suka banget chapter ini, lucuuuuu XD
    Apalah apalah itu para sahabat Chanyeol yang ‘berbeda’ 😂
    Dan mereka juga kemajuannya uda keliatan jelas, tapi plis mari hajar Chanyeol yang punya ritme terlampau lambat-_-

    Pokoknya bagus deh, aku suka banget sama bahasa yang kamu pake, ringan dan yeah, bikin senyum senyum sendiri 😄
    Btw, selamat yaa uda nyelesain bagianmu, amazing 😁 👏

    Like

    • simpleshine says:

      Hey, Echaaa!!! >< Kita sebelumnya udah ngobrol di twitter, kan? Hehehe…
      Iya nih… Chanyeol pengen dijitak lama-lama!!!! XD leletnya minta ampun tuh anak. Akhirnya temen-temennya mulai beraksi :v
      Okey, makasih 😘😘😘
      Lega udah nyelesain…

      Like

  • echaakim says:

    Reblogged this on Baekachow and commented:
    [Fanfict Berantai] FLECHAZO : Crazy Plan (ch.8)
    By simpleshine❤

    Like

  • bqrewiapriani says:

    waaaa…. line 00 waahhh dg umur smuda ini qm dah bikin ff bgus gimna nanti klau umurmu stua aq ya…
    ttp aja ni gk ada perkembangan pasti bsoknya chanyeol gagal dan aq pastiin chanyeol d cium sama baekii dan d habisi sama jongin n sehun stlah itu d cramahin sama kyungsoo dan jongdae hbis itu plang2 d hadapkan dg singa btina alias yura…hahah lengkap sudah

    Like

    • simpleshine says:

      Iya nih… 🙂 Masih pemula
      Kalau soal kegagalan Chanyeol, aku serahkan untuk author selanjutnya aja deh… Biarlah mau diapain tuh bocah XD
      Hehehe….
      Okey, makasih 😘

      Like

  • avelineheart says:

    Akhirnya kau bisa menyelesaikannya dengan baik #appluase komedinya dapet ^^ seru aja mandangin gimana rencana mereka dimulai Keburu moodku nge-down jadinya aku sempetin baca dulu tanpa henti kesana-sini hehe /? dan ceritamu ini berhasil buat aku cengengesan sendiri betapa gugupnya Chanyeol dan rencana mereka yang sedikit mulus dan banyak ‘ngak mulus seperti yang direncanakan. Keep writing ya Hayin ^^ author besok… semangat juga ya! 😉

    Liked by 1 person

  • indrikyu88 says:

    Reblogged this on INDRIKYU88.

    Like

  • Erisca Riska says:

    Hayiiinnn sumpah ini buat aku ngakak :v
    Keep Writing yaa

    Like

  • indrikyu88 says:

    oh emji… chapter sekarang udah ada kemajuan! HURAYYYYYY!!!!
    hmmmm.. nggak ada yang bisa aku kritik karena ini sudah bagus -menurutku-
    GOOD JOB!

    Like

  • Blithemee says:

    Reblogged this on Blithemee.

    Like

  • zulaipatnam says:

    Kemana permasalahan bpkx sunmi yg pedo? Kenapa nggak ada yang ngungkit konflik itu?
    Wkwkwkwkw.
    Akhirnya Chan bisa lebih deket ama sunMi, meski pun radak kaku sih. Maklum lah tahap PDKT.

    Like

  • zulaipatnam says:

    ajarin bikin tulisan flechazo punya kao donk

    Like

  • ApReeL Kwon says:

    Selamat Hayinn buat pecah telor Flechazo nya,
    asik banget yang udah lunas,

    Chapter ini kemajuannya udah makin lengket aja, setidaknya dengan di part sebelumnya udah berani saling ngobrol, disini lebih mantep lagi pas Chanyeol gendong Sumin nganter dia pulang,
    duh manis banget,

    buat cerita udah asik, udah ada kemajuan juga perkembangan cinta PCY.
    Cuma di tulisan kamu ada beberapa narasi yang bikin bingung. Narasi pembuka diawal paragraf misalnya, susunan katanya berasa ganjil gitu,
    cuma mengungkapkan apa yang dirasain aja yaa Hayin, ^^
    tapi selebihnya udah asik ^^

    semangat terus,,

    Like

    • simpleshine says:

      Iya, rasanya lega banget kak udah selesai ^^
      Okey, aku akan perbaiki lagi penulisanku. Makasih ya kak atas pembenarannya ^^
      Semangat untuk kakak juga 😘😘😘

      Like

  • ciyelphantom says:

    Reblogged this on uncharted spot.

    Like

  • ApReeL Kwon says:

    Reblogged this on LuminoSKY and commented:
    [FF Berantai] Flechazo : Crazy Plan by. simpleshine

    Like

  • lullama says:

    aku suka part ini, lucu! serius XD
    aku gak nyangka dengan ide kamu yang menurut aku cukup menghibur… seruuu lah part ini!! tingkah sahabat Chanyeol yang konyol-konyol ngegemesin itu berasa banget disini bhahahaqq :3

    Like

  • tifaahand says:

    HELLO HAYIIIIIN HAHAHAHAHA
    oke pengakuan dulu nihh sebenernya udah baca dari kapan tau, mau komen juga eror mulu terus jadinya kembali pada tengah hari panas terik begini huhu/ditendang hayin/

    well, kembali kecerita. aku iri deh, part ini tuh fokusnya bener ke-arah-chanyeol-dan-sumin ga malah ambyar kemana-mana kayak punyaku TAT
    and yeah congratulate buat mas chan yang akhirnya setengah langkah lebih maju, ga ngendat-ngendat kayak radio rusak. meskipun harus diberi dorongan super-keras dari kelompok orang…entahlah harus disebut apa mereka XD
    pcdy ah aku juga lupa, haha entahlah bakal berhasil apa engga. tapi kalo berhasil author selanjutnya bagaimana? sedangkan benatng waktunya tinggal seminggu! OMO SEMINGGU!! HAAHAHAHAHHHHA
    dan ternyata dapet bagian didepan itu terlihat asik, yah lol

    terakhir selamat sudah mendapatkan giliran, waktunya menyimak dan menikmati akan bernasib seperti apalagi bocah itu wakakaka XD XD XD
    bye hayin

    Like

    • simpleshine says:

      Nggak aku tendang kok, kak. mungkin cuma aku cubit XD
      Part kakak juga keren kok… #suer
      Entahlah, kalau melihat dari part sebelumnya, kayaknya udah dua mingguan sih… hehehe 😀
      Depan is the best :v #bercanda
      Iy nih, nggak sabar untuk next author. Ceritanya mau dibawa gimana. XD
      Bye Kak Tifa (bolehkan?) XD

      Like

  • Primavera vyn says:

    hii!! take a spot dulu nanti ak bacanya ^^

    Like

  • nopnop says:

    Ok para perusuh sngat membantu kelambanan chanyeol kali ini :D…. Ayoo yeol brgerak cepat, trlalu lama kmu btindak aneh” gitu k sumin, bsa” dia malah ilfeel -,- uhh jgn donkk…. Next chap d tggu….. 😉

    Like

  • evina93 says:

    makin kocak aja nih cerita. oh astaga jongin apa hubungannya antara bisa perbaiki komputer dan mandiin anjing sehun ckck.
    cerita part ini bagus. semoga part selanjutnya lebih bgs lagi.

    Like

  • dev~dreamer says:

    wuaaaahhhh,,suka bgt sma projek ini,,serius,,
    ya ampun,kwan2nya chanyeol tega an bgt orgnyaa,,
    tpi ini nanti mereka bkalan pacaran??atau gmna kh??
    yg jelas ini keren bgt,suka bgt,dtungguin kelanjutannya,
    keep writing n fighting yaaa

    Like

  • qiray says:

    semoga pedekatenya berhasil

    Like

  • ilachan says:

    hellow saya datang XD
    duuh sorry telat banget komennya padahal udah reblog duluan tapi malah belum baca hihi
    okey bersiaplah dengan komentar panjang melebihi drabble dariku.

    Pertama, selamat sudah menyelesaikan bagianmu di fiksi ini. ^^ dan yang membuatku lebih lega lagi adalah chapter buatanmu sama sekali tidak OOT. ah, suka banget.
    trus yang kedua, tulisanmu ini berhasil menampung semua genre yang kita usung. Mulai dari romance, adegan chanyeol nggendong sumin sampe naik bis itu so sweet banget. biasanya aku jarang banget baca fiksi sampe dibuat nyengir XD. lalu komedi, semuanya mulai dari awal percakapan Chanyeol dan teman-temannya terasa segar. Apalagi part dimana mereka mulai menjalankan misi untuk membantu chanyeol. Baekhyun memutus rem sepeda Baek Sumin katamu? hahaha sumpah aku nepok jidat. Aku suka banget karakter Baekhyun disini, dia kelihatan real banget semacam anak sekolahan bandel yg banyak omong. Lalu friendship, tentu saja ada. Schoollife? Yep, eksekusi yang tepat.
    Tapi sayang, ada beberapa poin kelemahan dari fiksimu ini. bolehkah aku mengatakannya? semoga tidak menyinggung 🙂

    pertama, kamu tidak menggunakan kalimat efektif. contohnya saja pada kalimat ini: “Jantung yang berpacu bagaikan di arena balap kuda.” apa itu maksudnya, jantungnya berdetak cepat seperti jantung kuda yang sedang mengikuti pacuan? atau jantungnya berpacu cepat seperti orang yang sedang mengikuti pacuan kuda atau semacam itukah? aku tak mengerti. kalimat tidak efektif Ini membuat pembaca susah mencerna tulisanmu. Selain itu, banyak kalimatmu yang tidak menggunakan struktur yg jelas. misal, kalimat pada umumnya SPOK dll, tapi disini kamu banyak menggunakan kalimat transformasi ekstrim yang akhirnya menghasilkan maksud lain. contoh pada kalimat ini: “Helaan nafas untuk kesekian kalinya meluncur bebas dari kedua belah bibir yang terbuka itu.” sebenarnya aku paham maksudnya, tapi karena susunan kalimatnya rancu, jadi rasanya menggenjal ketika dibaca. selain itu ada juga beberapa paragraf yang tidak punya gagasan yg jelas sehingga kadang ada yang terasa sumbang. lalu, tanda baca yang diletakkan pada tempat yang tak tepat. dan juga.. beberapa typo.
    ah komentarku sepertinya harus dihentikan disini.
    tapi overall, aku suka. kelemahanmu hanya ada di cara penulisan, bukan cara penyampaian cerita. kalau kamu sering-sering latihan nulis, pasti tulisan kamu bisa berubah menjadi bagus. suer deh ^^V
    sudah. sekian komentarku hayin. semoga babbling panjangku bermanfaat untukmu

    DAN!!! aku tak bermaksud untuk menyinggung atau menggurui loh ya ^^V aku hanya memberikan sedikit kritik dan masukan.
    regards. ilachan

    Like

  • simpleshine says:

    Hehhee…. Syukurlah jika ini sesuai ^^
    Aku nggak merasa tersinggung, justru bersyukur sekali jika kakak dengan baik mau mengkritik tulisanku. Jujur belum ada yang mengomentari tuliasanku serinci ini, sehingga aku nggak tahu kelemahanku dibagian mana.
    Ah, aku kayaknya menggunakan kata-kata yang justru mengarah ke nggak jelas XD iya nih, aku kayaknya kurang menggunakan kalimat efektif… ternyata banyak banget kekuranganku…
    Okey, Ini sangat membantu sekali, Kak Ila :* Akan aku lebih perbaiki lagi #aamiin
    Terima kasih banyak ❤

    Like

  • rizkaf says:

    Reblogged this on dafun sefun.

    Like

  • kaura says:

    ini salah satu series flechazo yg paling lucu 😀
    i love chatroom scene, i love brothership craziness and you give it!

    Like

  • MaulidoP says:

    Semakin menggila ya..
    Kocak dan tak terkira. Seru deh part ini. Asik. Chanyeolnya susah banget buat gercep duh..

    Sebenernya udah baca dari pertama rilis *cie* tapi lupa komen, dan skrg udh ada part baru tpi diproteksi.. Gimana cara bukanyaa?

    Like

  • SuntQ says:

    Reblogged this on baekkitaengoo.

    Like

  • […] Prev: Prolog | Clueless | Drama | Puzzled | The Other Side | Ups! | Heart Attack | Suddenly | Crazy Plan […]

    Like

  • avyhehe says:

    Yin, aku belom komen yak? Sori banget, habisnya kmaren2 aku mau komen tapi wp mu di protek wkwkwk
    Aku sebenernya juga berharap ada pedopilianya, tapi cuman pengen baca doang, bukan nulis sendiri. kalo nulisnya sih ogah banget wkwkwk… habisnya ga ada pengalaman dalam bidang per-pedo-an (eh)
    Terus aku suka banget pas Sumin lagi ketimpa musibah disini, wkwkwk. Demen banget liat org ketimpa sial. Dan adegan setelah itu drama sekalehhh, aduhh… tapi sayangnya Pak Cahyo kita yang apes tetep aja di galakin sama mbak Sumin padahal udah nolongin cewek itu dgn sepenuh jiwa raga -halah-
    Nice part yin, keep writing ya!

    Liked by 1 person

    • simpleshine says:

      Hehehe.. iya. Aku protect untuk ganti tema #ga_nanya
      Hahaha.. aku sebenarnya juga penasaran dengan arah misteri pedopilia itu, tapi ya… nggak kepikira untuk nulis dalam ceritanya. XD
      Dia emang apes dan leletnya minta ampun >< gemes jadinya!!!
      Terima kasih, kakak ^^
      Kakak juga ya…

      Like

      • avyhehe says:

        Ealah, Wkwkwk. Bikin wp baru aja, asal2an, buat ngetes tema2 doang. Masama. Btw itu lanjutan flec nya udh aku post, klo berminat silakan mampir 😛

        Like

  • SEHUUNN^^ says:

    bener-bener crazy plan deh ini 😀 itu rem sepeda beneran diputusin? astagaa 😀 hey hey baek apa hubungannya strawberry dengan bunga? haha pas bagian di bus sama yang gendong sumin drama banget beneran yeol 😀

    Like

    • simpleshine says:

      Hahaha.. namanya aja temen-temen Chan agar ‘aneh’ XD
      Baek mungkin udah overdosis sama strawberry sampai kayak gitu…
      Oh bagian itu? aku kekurangan ide… jadinya kayak gitu deh… hehehe ^^
      Terima kasih sudah baca….

      Like

  • yumichan says:

    Reblogged this on peachvirus and commented:
    Proyek FF Berantai

    ~Flechazo~ Chap 08 : Crazy Plan
    by : simpleshine

    Like

  • ciyelphantom says:

    Wow ini bener-bener gila kali ya ide2 mereka 😀
    Ga papa deh yang penting dapetin Bae Sumin, semangat Yeol :3

    Like

  • […] Chapters: Prolog | Clueless | Drama | Puzzled | The Other Side | Ups! | Heart Attack | Suddenly | Crazy Plan | […]

    Like

  • […] Prolog || Clueless || Drama || Puzzled || The Other Side || Ups || Heart Attack || Suddenly || Crazy Plan || Comeback || Unofficial || Tell […]

    Like

  • […] : Prolog | Clueless | Drama | Puzzled | The Other Side | Ups ! | Heart Attack | Suddenly | Crazy Plan | Comeback | Unofficial | Tell You | The […]

    Like

  • […] | Clueless | Drama | Puzzled | The Other Side | Ups ! | Heart Attack |Suddenly | Crazy Plan | Comeback | Unofficial | Tell You | The Answer | […]

    Like

  • chanbells says:

    sumpah part ini lucu bgt serius wkk
    aku gabisa berenti ketawa dari awal sampe akhir

    Like

Leave a comment

What’s this?

You are currently reading [FF Berantai] FLECHAZO : Crazy Plan at C'st la Vie..

meta